Berbeda dengan halaman belakang, halaman depan rumah lebih bertujuan untuk dilihat oleh umum atau publik. Mereka yang berjalan melewati rumah kita dapat menikmati keindahan halaman rumah kita. Oleh karenanya di Australia, halaman rumah depan biasanya ditanami dengan tanaman dan bunga-bunga yang indah bukan buah-buahan. Tetapi belakangan banyak juga halaman depan rumah yang ditanami buah-buahan tetapi ini adalah pengaruh penduduk pendatang baru, seperti orang Italia yang suka menanam buah-buahan seperti pohon zaitun dan pohon jeruk di halaman depan rumah mereka.
Saya menjadi teringat pada sebuah artikel majalah yang bercerita tentang sepasang suami-isteri sukses ketika mereka melakukan ‘downsizing’.
Di Australia, misalnya, sudah umum kalau orang, sepanjang hidupnya, paling sedikit pindah rumah selama tiga kali. Maksudnya adalah pindah ke rumah yang dimilikinya sendiri, bukan ke rumah sewa. Pertama, yaitu ketika baru saja membeli rumah yaitu sebagai pemilik rumah pertama. Istilah pemilik rumah pertama bukan berarti pemilik pertama sebuah rumah. Pemilik rumah pertama tidak harus juga seorang pemilik rumah yang baru saja dibangun. Istilah ini lebih kepada status orangnya, yaitu orang yang baru sanggup membeli sebuah rumah. Biasanya pemilik rumah pertama ini adalah pasangan suami-isteri baru yang biasanya juga belum dikaruniai anak. Tidak dapat disangkal, karena mereka baru saja bekerja secara tetap atau belum mempunyai tabungan yang cukup besar, rumah pertama yang dibeli pun adalah yang berukuran kecil, bisa flat atau unit. Yang dimaksud dengan flat adalah tempat tinggal di gedung, biasanya bertingkat dua atau tiga sedangkan unit adalah tempat tinggal di atas lahan tanah seperti rumah tetapi terdapat beberapa unit rumah dalam satu lahan tanah dan tidak bertingkat.
Keluarga kecil yang bertambah besar karena pertambahan jumlah anak atau keluarga yang anak-anaknya meningkat remaja akan pindah ke rumah kedua yang lebih luas atau merenovasi rumah pertama mereka. Dan pada waktu anak-anak meninggalkan rumah atau pindah keluar, terjadilah dengan apa yang dikatakan sebagai ’empty nest’. Nah, pada waktu ini terjadilah apa yang disebut dengan ‘downsizing’. Rumah besar dijual lalu pindah ke rumah yang lebih kecil.
Dari majalah yang saya baca itu, sepasang suami-isteri yang sedang ‘downsizing’ mencari rumah baru untuk mereka berdua. Mereka melihat iklan-iklan rumah yang dijual tetapi mereka tidak hanya puas dengan melihat gambar-gambar rumah dan ruangan-ruangan yang diiklankan. Apa yang mereka lakukan setelah melihat iklan rumah yang mereka sukai? Mereka pergi melihat dengan kepala dan mata sendiri rumah tersebut, tentu saja. Tetapi hal itu tidak cukup. Apa yang mereka lakukan kemudian? Mereka berjalan kaki di sepanjang jalan rumah tersebut dan jalan-jalan lain yang berdekatan dengan lokasi rumah. Mengapa? Karena mereka ingin tinggal di sebuah daerah yang indah. Jadi, pada waktu mereka berjalan kaki pada pagi hari di sekitar rumah mereka kelak, mereka dapat menikmati halaman rumah-rumah yang mereka lewati.
Oleh karena itu, membuat halaman depan rumah kita indah bukan saja untuk kesenangan kita semata-mata tetapi juga untuk kesenangan publik. Kita ingin memberikan ‘first impression’ dengan menata halaman depan rumah kita. Itulah sebabnya mengapa pagar rumah, pintu gerbang bahkan pintu depan rumah penting untuk memberikan ‘first impression’ disamping tentunya halaman depan itu sendiri. Tujuannya adalah bagaimana menciptakan suasana yang menarik atau suasana yang mengundang bila ada tamu yang datang. Apakah itu dengan hanya sepasang pot tanaman di depan pintu rumah, pot-pot bunga gantung, pot-pot bunga di depan jendela atau sebuah halaman depan yang terpelihara dengan indah.