Ketika pertama sekali saya memasang batu pijakan di halaman belakang rumah, yang saya utamakan adalah jalur yang biasa dipijak pada waktu saya keluar rumah sambil membawa keranjang pakaian yang selesai dicuci untuk dijemur. Hal ini biasanya saya lakukan pagi-pagi di kala rumput masih basah karena embun pagi. Halnya menjadi semakin penting di musim dingin yang banyak hujan turun. Mengapa? Tentu saja karena saya tidak ingin sandal saya menjadi basah dan yang sering juga membuat kaos kaki saya ikut basah.
Ternyata, batu pijakan yang saya pasang di bagian dekat ke rumah menjadi tidak berfungsi karena tanaman yang saya tanam di sampingnya menjadi semakin besar dan tinggi. Tentu saya senang melihat tanaman yang saya tanam tumbuh subur. Namun, muncul jalur pijakan baru. Jalur pijakannya berubah. Karena sakit rasanya mata melihat rumput yang rusak akibat banyak dipijak, saya pun membeli batu pijakan baru untuk dipasang di sebelah batu pijakan yang sudah lebih dahulu ada itu. Saya tidak ingin membongkarnya.
Memasang batu pijakan di taman bisa membuat taman menjadi indah juga. Ada berbagai macam batu pijakan yang cantik dan artistik. Semakin besar dan tebal harganya semakin mahal. Kita bisa membeli pada waktu ada diskon atau membeli yang bekas tapi masih bagus. Saya memilih yang paling sederhana yaitu yang polos.
Sebenarnya, memasangnya pun ada tekniknya. Pada dasarnya, tanahnya harus dikeraskan terlebih dahulu. Kemudian, ada yang melekatkannya dengan memakai semen. Akan halnya saya, saya tidak akan melakukannya karena tanah jalur yang akan saya pasangkan batu pijakan sudah sering dipijak. Mungkin, kalau nanti batu pijakan yang saya pasang itu turun atau tenggelam, saya akan membongkarnya dan menambahkan batu kerikil di atas tanahnya sebelum saya memasangnya kembali. Jadi saat ini, saya akan meletakkannya saja langsung di atas tanahnya bahkan akan menanamnya karena batu pijakan yang saya beli tersebut sangatlah tebal.
Proyek ini bisa dikerjakan selama akhir pekan namun karena saya mempunyai banyak acara pada setiap akhir pekan, saya mengerjakannya sedikit demi sedikit pada hari bebas saya.